Jumat, 16 April 2010

Pemuda Blok D

Sejuk , rindang, dan dengan angin semilir sepoi-sepoi sebuah pelataran masjid tempat pertemuan yang luasnya mungkin 6x10 meter tepat di bawah tangga pintu depan masjid. Ada halaman luas di depan pelataran itu, ada parkiran panjang di sebelah kanan pelataran, dan tepat di sebelah selatan masjid di sebelah tempat wudlu di sana ada markas dakwah, sebuah sekretariat dengan 3 ruangan, ruang pertama yang mungkin luasnya 3x3 meter yang difungsikan untuk ruang kerja para pengurus laki-laki, lalu ruangan ke dua yang luasnya sama dengan ruangan pertama yang difungsikan untuk tempat tinggal ta’mir masjid dan ruangan ke tiga yang mungkin luasnya 4x8 meter yang kami sebut “ruang rapat” atau “ballroom”. Ruang serba guna tempat semua pertemuan, mulai dari rapat pengurus, pertemuan pekanan, menempel sepanduk, tempat istirahat dari penatnya agenda-agenda kami, tempat istirahat di waktu malam, bahkan tempat tamu kami menginap. Terkadang anda akan menemukan kertas berserakan, pakaian bergantungan di balik-balik pintu, sepatu menumpuk atau bahkan sisa makanan kami sehabis rapat tadinya.

Jalan Pemuda blok D alamat markas kami. Biasanya ia ramai menjelang waktu Zuhur ketika para kaum lelaki bersiap-siap mengambil air wudlu untuk menghadap sang khaliq, seusai menuntut ilmu di bangku-bangku kuliah kami, seusai menambah kafa’ah ilmu dunia kami. Namun markas ini akan lebih ramai lagi dengan syuro-syuro ba’da zhuhurnya, ya begitulah kami menyebut rapat-rapat kami dengan sebutan syuro yang dalam istilah agama islam itu dinilai ibadah karena ia juga nama salah satu dari nama sebuah surat di Al-Qur’an yg mulia.
“Dan (bagi) orang-orang yang menerima (mematuhi) seruan Tuhannya dan mendirikan shalat, sedang urusan mereka (diputuskan) dengan musyawarat antara mereka; dan mereka menafkahkan sebagian dari rezki yang Kami berikan kepada mereka”.(QS. Asy Syuura : 38)

Markas ini memang identik dengan syuro-syuro, sebut saja syuro departemen-departemen, syuro pengurus inti atau syuro koordinasi lembaga dakwah universitas dan fakultas. Tapi terkadang anda akan menemukan syuro lembaga yang entah berantah apa namanya atau mungkin mereka tak punya markas yang cukup luas atau cukup nyaman untuk melakukan sekedar syuro dg segelintir orang-orang yang notabene mereka juga bukan pengurus atau bagian dari kelompok “Pemuda blok D”, mereka mungkin dari wasilah lain di kampus seribu cemara tetapi mereka adalah saudara-saudara kami yang juga sedang membicarakan agenda-agenda besar perubahan di kampus seribu cemara, mereka saudara satu aqidah,saudara satu jama’ah, saudara satu manhaj, dan saudara satu fikroh. Jika masuk apa yang kami sebut “musim syuro” maka anda akan melihat dari subuh buta sampai menjelang senja mega merah di langit barat dan malam gelap gulitapun Pemuda blok D akan sibuk dengan masjlis-majlis Syuro, di ballroom, di pelataran dengan orang-orangnya yang menbawa papan kecil berukuran 1x1 meter lengkap dengan spidol dan penghapus dari kain kertas atau tanganpun jadi penghapus papan karena tak ada lagi penghapus yang tersisa di markas kami, di halaman belakang masjid, di pojok-pojok masjid, dan di atap masjid sekalipun jika terpaksa. Kami tidak lagi harus menunggu ruang rapat atau ballroom tadi kosong, kami mengalah mendahulukan saudara kami yang terlebih dahulu menulis dipapan penggunaan ruang rapat. Kerena mendesaknya agenda yang harus di bahas,bahkan halaman rumput pun kami gunakan untuk “Syuting”(syuro penting) kami. Yang kami rasakan justru itu lebih nyaman karena di temani kicau burung,bunyi serangga pohon atau gugurnya dedaunan dan bunga-bunga kuning dari pohon-pohon di areal parkiran dan taman belakang masjid yang sayapun tak tahu nama pohon-pohon itu namun cantik, indah nian menambah wangi semerbak sekitar pelataran masjid. Mengingatkan kami dengan gambaran surga yang tentu tak pernah dilihat oleh mata tak pernah tercium oleh hidung tak pernah terdengar oleh telinga bahkan tak pernah terbersit dalam pikiran manusia tentang indahnya jannah Sang Maha Pencipta Alloh Azzawajalla, Ar Rahman Ar Rahim.

“Dan Dia memberi balasan kepada mereka karena kesabaran mereka (dengan) surga dan (pakaian) sutera, di dalamnya mereka duduk bertelakan di atas dipan, mereka tidak merasakan di dalamnya (teriknya) matahari dan tidak pula dingin yang bersangatan. Dan naungan (pohon-pohon surga itu) dekat di atas mereka dan buahnya dimudahkan memetiknya semudah-mudahnya Dan diedarkan kepada mereka bejana-bejana dari perak dan piala-piala yang bening laksana kaca, (yaitu) kaca-kaca (yang terbuat) dari perak yang telah diukur mereka dengan sebaik-baiknya. Di dalam syurga itu mereka diberi minum segelas (minuman) yang campurannya adalah jahe. (Yang didatangkan dari) sebuah mata air surga yang dinamakan salsabil. Dan mereka dikelilingi oleh pelayan-pelayan muda yang tetap muda. Apabila kamu melihat mereka, kamu akan mengira mereka, mutiara yang bertaburan. Dan apabila kamu melihat di sana (surga), niscaya kamu akan melihat berbagai macam kenikmatan dan kerajaan yang besar. Mereka memakai pakaian sutera halus yang hijau dan sutera tebal dan dipakaikan kepada mereka gelang terbuat dari perak, dan Tuhan memberikan kepada mereka minuman yang bersih. Sesungguhnya ini adalah balasan untukmu, dan usahamu adalah disyukuri (diberi balasan)”.(QS. Al Insan: 12-22)

Itu tentang sebuah tempat di mana semua agenda-agenda besar dimimpikan, di mana sekumpulan anak-anak muda memulai cita-cita mereka, mencoba merealisasikan angan-angan mereka, meluangkan sedikit dari waktu-waktu mereka dan mencoba menjemput takdir-takdir besar dalam sejarah hidup mereka. Pemuda blok D, agar nama tempat ini sesuai dengan semangatnya yang diisi anak-anak muda. Berkobar,menyala, dan membakar dengan idealisme kepemudaannya meresonansi impiam-impian itu, cita-cita itu. Merubah muka dunia, dunia disekitar mereka di Pemuda blok D.
“Kami kisahkan kepadamu (Muhammad) cerita ini dengan benar. Sesungguhnya mereka adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka, dan Kami tambah pula untuk mereka petunjuk”.(QS. Al Kahfi :13)

Akhirnya kami berharap akan ada generasi yang akan melanjutkan estafeta impian cita-cita itu, yang kami telah menginfaqkan sebagian kecil dari usia kami untuknya, menjadi sebuah batu bata yang mengisi ruang kosong di bangunan ini di Pemuda blokD.

Hai orang-orang yang beriman, barangsiapa di antara kamu yang murtad dari agamanya, maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan merekapun mencintaiNya, yang bersikap lemah lembut terhadap orang yang mukmin, yang bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad dijalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya), lagi Maha Mengetahui.(QS.Al maidah : 54)


Mataram, 7 Nov 2009 Jalan Pemuda Blok D
(al Faqir ilalloh :PF)

Pemuda Blok D

Sejuk , rindang, dan dengan angin semilir sepoi-sepoi sebuah pelataran masjid tempat pertemuan yang luasnya mungkin 6x10 meter tepat di bawah tangga pintu depan masjid. Ada halaman luas di depan pelataran itu, ada parkiran panjang di sebelah kanan pelataran, dan tepat di sebelah selatan masjid di sebelah tempat wudlu di sana ada markas dakwah, sebuah sekretariat dengan 3 ruangan, ruang pertama yang mungkin luasnya 3x3 meter yang difungsikan untuk ruang kerja para pengurus laki-laki, lalu ruangan ke dua yang luasnya sama dengan ruangan pertama yang difungsikan untuk tempat tinggal ta’mir masjid dan ruangan ke tiga yang mungkin luasnya 4x8 meter yang kami sebut “ruang rapat” atau “ballroom”. Ruang serba guna tempat semua pertemuan, mulai dari rapat pengurus, pertemuan pekanan, menempel sepanduk, tempat istirahat dari penatnya agenda-agenda kami, tempat istirahat di waktu malam, bahkan tempat tamu kami menginap. Terkadang anda akan menemukan kertas berserakan, pakaian bergantungan di balik-balik pintu, sepatu menumpuk atau bahkan sisa makanan kami sehabis rapat tadinya.

Jalan Pemuda blok D alamat markas kami. Biasanya ia ramai menjelang waktu Zuhur ketika para kaum lelaki bersiap-siap mengambil air wudlu untuk menghadap sang khaliq, seusai menuntut ilmu di bangku-bangku kuliah kami, seusai menambah kafa’ah ilmu dunia kami. Namun markas ini akan lebih ramai lagi dengan syuro-syuro ba’da zhuhurnya, ya begitulah kami menyebut rapat-rapat kami dengan sebutan syuro yang dalam istilah agama islam itu dinilai ibadah karena ia juga nama salah satu dari nama sebuah surat di Al-Qur’an yg mulia.
“Dan (bagi) orang-orang yang menerima (mematuhi) seruan Tuhannya dan mendirikan shalat, sedang urusan mereka (diputuskan) dengan musyawarat antara mereka; dan mereka menafkahkan sebagian dari rezki yang Kami berikan kepada mereka”.(QS. Asy Syuura : 38)

Markas ini memang identik dengan syuro-syuro, sebut saja syuro departemen-departemen, syuro pengurus inti atau syuro koordinasi lembaga dakwah universitas dan fakultas. Tapi terkadang anda akan menemukan syuro lembaga yang entah berantah apa namanya atau mungkin mereka tak punya markas yang cukup luas atau cukup nyaman untuk melakukan sekedar syuro dg segelintir orang-orang yang notabene mereka juga bukan pengurus atau bagian dari kelompok “Pemuda blok D”, mereka mungkin dari wasilah lain di kampus seribu cemara tetapi mereka adalah saudara-saudara kami yang juga sedang membicarakan agenda-agenda besar perubahan di kampus seribu cemara, mereka saudara satu aqidah,saudara satu jama’ah, saudara satu manhaj, dan saudara satu fikroh. Jika masuk apa yang kami sebut “musim syuro” maka anda akan melihat dari subuh buta sampai menjelang senja mega merah di langit barat dan malam gelap gulitapun Pemuda blok D akan sibuk dengan masjlis-majlis Syuro, di ballroom, di pelataran dengan orang-orangnya yang menbawa papan kecil berukuran 1x1 meter lengkap dengan spidol dan penghapus dari kain kertas atau tanganpun jadi penghapus papan karena tak ada lagi penghapus yang tersisa di markas kami, di halaman belakang masjid, di pojok-pojok masjid, dan di atap masjid sekalipun jika terpaksa. Kami tidak lagi harus menunggu ruang rapat atau ballroom tadi kosong, kami mengalah mendahulukan saudara kami yang terlebih dahulu menulis dipapan penggunaan ruang rapat. Kerena mendesaknya agenda yang harus di bahas,bahkan halaman rumput pun kami gunakan untuk “Syuting”(syuro penting) kami. Yang kami rasakan justru itu lebih nyaman karena di temani kicau burung,bunyi serangga pohon atau gugurnya dedaunan dan bunga-bunga kuning dari pohon-pohon di areal parkiran dan taman belakang masjid yang sayapun tak tahu nama pohon-pohon itu namun cantik, indah nian menambah wangi semerbak sekitar pelataran masjid. Mengingatkan kami dengan gambaran surga yang tentu tak pernah dilihat oleh mata tak pernah tercium oleh hidung tak pernah terdengar oleh telinga bahkan tak pernah terbersit dalam pikiran manusia tentang indahnya jannah Sang Maha Pencipta Alloh Azzawajalla, Ar Rahman Ar Rahim.

“Dan Dia memberi balasan kepada mereka karena kesabaran mereka (dengan) surga dan (pakaian) sutera, di dalamnya mereka duduk bertelakan di atas dipan, mereka tidak merasakan di dalamnya (teriknya) matahari dan tidak pula dingin yang bersangatan. Dan naungan (pohon-pohon surga itu) dekat di atas mereka dan buahnya dimudahkan memetiknya semudah-mudahnya Dan diedarkan kepada mereka bejana-bejana dari perak dan piala-piala yang bening laksana kaca, (yaitu) kaca-kaca (yang terbuat) dari perak yang telah diukur mereka dengan sebaik-baiknya. Di dalam syurga itu mereka diberi minum segelas (minuman) yang campurannya adalah jahe. (Yang didatangkan dari) sebuah mata air surga yang dinamakan salsabil. Dan mereka dikelilingi oleh pelayan-pelayan muda yang tetap muda. Apabila kamu melihat mereka, kamu akan mengira mereka, mutiara yang bertaburan. Dan apabila kamu melihat di sana (surga), niscaya kamu akan melihat berbagai macam kenikmatan dan kerajaan yang besar. Mereka memakai pakaian sutera halus yang hijau dan sutera tebal dan dipakaikan kepada mereka gelang terbuat dari perak, dan Tuhan memberikan kepada mereka minuman yang bersih. Sesungguhnya ini adalah balasan untukmu, dan usahamu adalah disyukuri (diberi balasan)”.(QS. Al Insan: 12-22)

Itu tentang sebuah tempat di mana semua agenda-agenda besar dimimpikan, di mana sekumpulan anak-anak muda memulai cita-cita mereka, mencoba merealisasikan angan-angan mereka, meluangkan sedikit dari waktu-waktu mereka dan mencoba menjemput takdir-takdir besar dalam sejarah hidup mereka. Pemuda blok D, agar nama tempat ini sesuai dengan semangatnya yang diisi anak-anak muda. Berkobar,menyala, dan membakar dengan idealisme kepemudaannya meresonansi impiam-impian itu, cita-cita itu. Merubah muka dunia, dunia disekitar mereka di Pemuda blok D.
“Kami kisahkan kepadamu (Muhammad) cerita ini dengan benar. Sesungguhnya mereka adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka, dan Kami tambah pula untuk mereka petunjuk”.(QS. Al Kahfi :13)

Akhirnya kami berharap akan ada generasi yang akan melanjutkan estafeta impian cita-cita itu, yang kami telah menginfaqkan sebagian kecil dari usia kami untuknya, menjadi sebuah batu bata yang mengisi ruang kosong di bangunan ini di Pemuda blokD.

Hai orang-orang yang beriman, barangsiapa di antara kamu yang murtad dari agamanya, maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan merekapun mencintaiNya, yang bersikap lemah lembut terhadap orang yang mukmin, yang bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad dijalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya), lagi Maha Mengetahui.(QS.Al maidah : 54)


Mataram, 7 Nov 2009 Jalan Pemuda Blok D
(al Faqir ilalloh :PF)